Secara fisik memang ketiga benda di atas tidak terlihat ada
perbedaan, namun kalo kita telusur asal muasalnya masing-masing, baru
kita tahu bagaimana membedakannya.
Mentega
Berasal dari lemak hewan. Mentega yang terbuat dari lemak hewan
biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh / saturated fats(66%)
dibanding lemak tak jenuh / unsaturated fats-nya (34%). Lemak jenuh ini
biasanya berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.
Mentega biasanya mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat.
Margarine
Margarin berasal lemak tumbuh-tumbuhan. Margarine dibuat dari minyak
tumbuh-tumbuhan yang di hydrogenasi (atom hidrogen ditambahkan ke
minyak). Dalam proses tersebut biasanya juga akan terjadi perubahan
struktur beberapa polyunsaturated fatty acids (asam lemak tak jenuh)
menjadi “trans fatty acids”. Menurut para peneliti, “trans fetty acids”
ini aksinya mirip sekali dengan lemak jenuh/saturated fats.
Karenanya dikatakan mungkin trans fetty acids ini memiliki kemungkinkan terhadap kontribusi di kejadian tekanan darah tinggi dan heart disease. Para peneliti biasanya memberikan tips agar memilih produk margarin yang lebih lembut dan konsistensinya mirip sekali dengan liquid. Dengan memilih produk margarin seperti ini diharapkan kandungan trans fetty acids-nya dapat diminimalisir. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A dan beberapa vegetables oil adalah sumber vitamin E.
Butter
Butter berasal dari cream (susu). Biasanya kandungannya hanya cream
dan salt (untuk salted butter). Karena bahan dasarnya cream, maka bila
disimpan lama di suhu ruang akan lumer.
Semua jenis fat baik dari mentega, margarin maupun butter biasanya oleh ahli nutrisi tetap didefinisikan sebagai produk berkalori tinggi. Karenanya dianjurkan untuk seminimal mungkin dikonsumsi. Beberapa produsen margarin dan butter juga ada yang memodifikasi sedemikian rupa sehingga tercipta produk yang agak “rendah kalori”.
Mentega
Margarine
Karenanya dikatakan mungkin trans fetty acids ini memiliki kemungkinkan terhadap kontribusi di kejadian tekanan darah tinggi dan heart disease. Para peneliti biasanya memberikan tips agar memilih produk margarin yang lebih lembut dan konsistensinya mirip sekali dengan liquid. Dengan memilih produk margarin seperti ini diharapkan kandungan trans fetty acids-nya dapat diminimalisir. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A dan beberapa vegetables oil adalah sumber vitamin E.
Butter
Semua jenis fat baik dari mentega, margarin maupun butter biasanya oleh ahli nutrisi tetap didefinisikan sebagai produk berkalori tinggi. Karenanya dianjurkan untuk seminimal mungkin dikonsumsi. Beberapa produsen margarin dan butter juga ada yang memodifikasi sedemikian rupa sehingga tercipta produk yang agak “rendah kalori”.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar!!!